Jika Anda merupakan seorang marketer, tentu Anda akan menanyakan pada diri Anda sendiri tentang marketing channels manakah yang kiranya paling baik untuk bisnis Anda. Email marketing atau social media marketing?
Meskipun sama-sama digunakan untuk mengirimkan pesan secara langsung kepada audiens, email dan sosial media sangat berbeda. Kali ini kami ingin mencoba membandingkan kekuatan dan kelemahan, serta membantu Anda untuk menemukan marketing channel mana yang sekiranya sesuai dengan tujuan Anda.
- Distinctive Features
Email Marketing
- Terdapat comprehensive analytics tools
- Data memungkinkan Anda untuk mengetahui profil pelanggan
- Harga yang masih normal atau relative sangat terjangkau (campaign yang kecil terkadang juga tidak dikenakan biaya)
- Konten yang menarik dan kuat akan menghasilkan leads dari pelanggan Anda
- Dilengkapi dengan opt-in (untuk mengekspresikan ketertarikan pelanggan dengan produk Anda)
- Memiliki “usia” yang lebih dan sudah terbukti baik untuk digital marketing
- Berdasarkan data, rata-rata email marketing open rate untuk setiap bisnis yakni 73%
Social Media
- Hanya mampu menargetkan satu jenis audiens (berdasarkan pada lokasi, usia, ketertarikan, dsb)
- Data salinannya lebih singkat, jelas dan menghibur
- Biaya posting juga relatif murah
- Mengedukasi followers dan membagikan informasi pada real-time, day-to-day
- Baik untuk menciptakan brand awareness
- Membantu untuk meningkatkan search engine ranking
- Berdasarkan data, rata-rata pertumbuhan pada Facebook yakni 6% dan Twitter 2%
- Reach
Email Marketing
Saat Anda telah berhasil meraih perhatian inbox satu klien Anda, maka para pelanggan akan membuka dan membaca email Anda. Jika mereka menyukainya, maka mereka akan berekspektasi lebih besar pada email Anda dan mereka akan menjadi klien yang loyal. Oleh karena itu, penting adanya untuk melengkapi campaign Anda dengan spam filters agar pendisitribusian list Anda tidak terkesan terlalu memaksa. Spam filter yang dimaksud adalah seperti fitur yang dapat membekukan secara otomatis pada email yang mengalami hardbounce, sehingga kita tidak dapat mengirimkan email pada alamat email itu lagi. Fitur ini Anda dapat temukan pada tools email marketing seperti MailTarget.
Social Media
Setiap orang boleh memposting di Facebook atau Twitter secara gratis, tetapi angka followers yang melihat posting dari Anda (organic reach) hanya 6%.
- Engagement Rates
Email Marketing
Saat pelanggan membuka email Anda, mereka akan fokus pada email Anda dalam beberapa detik. Waktu ini merupakan waktu dimana kekuatan konten Anda mengambil peran yang penting. Jika konten Anda dirasa menarik dan penting bagi pelanggan Anda, maka mereka akan lanjut untuk membacanya dan membuka link yang Anda sertakan dari email ke website Anda.
Social Media
Di lain sisi, sulit rasanya untuk mendapatkan perhatian dari klien Anda di sosial media, karena Anda akan menghadapi banyak gangguan. Biasanya, screen dari audiens Anda akan penuh dengan status updates, gambar dan komen dari teman, kerabat, atau rekan kerja mereka yang mungkin lebih menarik bagi mereka. Oleh karena itu, biasanya banyak perusahaan yang memasang iklan pada screen yang sama untuk menambah general noise audiens mereka.
- Membangun Hubungan dan Kredibilitas dengan Sosial Media
Sosial media akan membantu brand Anda untuk tetap stay in touch dengan para klien tiap harinya. Hal ini karena sosial media lebih bersifat menghibur dan menjaga komunikasi dengan audiens Anda. Selanjutnya, Anda dapat membangun kredibilitas dari produk atau layanan Anda.
- Email Marketing Lebih Baik untuk Direct Sales dan B2B Communication
Di sisi lain, email merupakan alat penjualan yang kuat dan cocok untuk B2B communication. Email marketing mengizinkan Anda untuk mengirimkan e-commerce emails dengan detail produk penawaran dan cara yang jelas untuk memutuskan action selanjutnya.
Finally, Anda tahu kekuatan dan kelemahan dari email marketing dan social media marketing. Lalu manakah yang kiranya akan Anda pilih? Atau mungkin Anda ingin menggabungkan keduanya? That’s your choice.