Setelah diperkenalkan pada Mei lalu, akhirnya Xiaomi meluncurkan Mi 8 Explorer Edition (EE) ke pasar pada akhir bulan ini. Versi paling mahal di antara seri Mi 8 yang lain ini dilaporkan sudah bisa dibeli mulai 24 Juli mendatang.
Harga yang dipatok oleh perusahaan asal China tersebut untuk ponsel ini mencapai 3.699 yuan, atau sekitar Rp 8 juta. Nilai tersebut masih di atas varian tertinggi dari Mi 8 (Rp 7,2 juta untuk versi memori internal 256 GB) dan Mi 8 SE (Rp 4,3 juta untuk versi memori internal 64 GB).
Harga tinggi yang dipasang oleh Xiaomi tentunya bukan tanpa alasan. Mi 8 EE memiliki RAM 8 GB dan memori internal 128 GB. Selain itu, panel belakangnya dibuat transparan serta terdapat sidik jari yang tertanam di bawah layar AMOLED berukuran 6,26 inch.
Vendor yang baru saja IPO ini juga menanamkan teknologi face recognition di Mi 8 EE. Seperti halnya Apple, Xiaomi menyebut fitur pemindaian wajah ini dengan nama Face ID.
Fitur face reqognition Mi EE ini diklaim lebih unggul ketimbang Mi 8 karena mengusung teknologi 3D. Alhasil, tidak hanya untuk membuka ponsel, pengguna juga dapat membuat animasi emoji yang mampu menangkap 52 gerakan otot wajah.
Untuk kamera, smartphone ini dibekali dengan lensa ganda di bagian belakang yang masing-masing memiliki kualitas 12 MP. Sedangkan kamera depannya mempunyai resolusi 20 MP, sebagaimana detikINET kutip dari Phone Arena, Selasa (17/7/2018).
Sayangnya, tanggal dimulainya penjualan tersebut hanya berlaku untuk wilayah China saja. Masih belum diketahui apakah ponsel dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh ini tersedia untuk kawasan di luar Negeri Tirai Bambu atau tidak.