Blockchain, teknologi cerdas digital anti pencurian
Teknologi digital melahirkan blockchain, sebuah sistem pembukuan besar yang terdistribusi dengan password terenkripsi sehingga data di dalamnya sulit diubah oleh orang lain.
Pencatatan dilakukan oleh satu pihak, tapi data pencatatan itu disebar dalam jaringan yang memiliki akses teknologi ini. Semua orang punya data yang sama dan transparan. Nah ini membuat transaksinya lebih cepat dan aman.
Dengan teknologi blockchain, misalnya, buruh migran dari belahan bumi manapun bisa mentransfer uang gajinya kepada keluarganya di pedalaman. Semudah dan semurah seorang buruh mengangkat telepon atau mengirim pesan WhatsApp. Tak perlu antre di bank. Karena itu, penggunaan teknologi ini di bidang keuangan dituding akan mengancam kemapanan sistem keuangan yang dimediasi oleh bank.
Teknologi bisa juga digunakan untuk penyaluran dana bantuan sosial, juga untuk memastikan penjual barang menyetor pajak pertambahan nilai yang dibayar oleh konsumen disetor ke rekening pemerintah. Blockchain pertama kali diterapkan pada mata uang virtual bitcoin, yang mengundang kontroversi karena jenis mata uang ini dinilai tidak stabil.
Febrio Kacaribu, Kepala Kajian Makro Ekonomi dan Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, LPEM Universitas Indonesia, menjelaskan cara blockchain bekerja dalam bidang keuangan. Teknologi ini juga bisa dipakai untuk bidang medis, lingkungan, dan bidang lainnya.
Edisi ke-17 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Ikram Putra. Selamat mendengarkan
- Published in Technology