Sempat menunjukkan tanda-tanda kemunduran, nyatanya Sony Mobile masih bertaji untuk meluncurkan ponsel terbarunya.
Sony resmi memperkenalkan ponsel terbarunya yang bernama XA2 Plus. Smartphone kelas menengah ini menghadirkan sejumlah pengembangan dibanding versi orisinalnya, yaitu XA2, yang dirilis dalam ajang CES 2018 awal Januari lalu.
Dari segi desain, jika XA2 mengusung layar FHD berukuran 5,2 inch, XA2 Plus memiliki FHD+ display dengan ukuran 6 inch. Peningkatan juga tampak dari aspek rasio, dari sebelumnya 16:9 menjadi 18:9. Meski begitu, bezel yang cukup tebal khas Sony masih tampak di XA2 Plus.
Pengembangan juga terlihat dari kapasitas baterai (bertambah menjadi 3580mAh dari 3300mAh), memori internal (terdapat pilihan 64GB dari yang sebelumnya hanya 32GB), memori eksternal (256GB menjadi 400GB), serta RAM (terdapat pilihan 6GB dari yang sebelumnya hanya 3GB). Sedangkan USB Type-C dan jack audio 3.5 mm hadir di kedua seri ponsel tersebut.
Satu aspek yang cukup dikedepankan oleh perusahaan asal Jepang ini dari XA2 Plus adalah kualitas audionya. Ponsel ini akan jadi smartphone pertamanya yang mengusung Sony Hi-Resolution Audio dan menggunakan Digital Sound Enhancement Engine (DSEE HX) untuk meningkatkan kualitas suara file MP3 mendekati high resolution.
Di samping itu, LDAC juga ikut dimunculkan di ponsel ini. Teknologi tersebut dapat memungkinkan memainkan file musik resolusi tinggi lewat Bluetooth tanpa kehilangan kualitas aslinya, sebagaimana detikINET kutip dari Digital Trends, Sabtu (14/7/2018).
Satu lagi yang cukup diunggulkan dari smartphone ini adalah kameranya. Walau hanya memiliki satu lensa, kamera utama XA2 Plus memiliki kualitas 23 MP dengan sensor Exmor RS, bukaan f/2.0, dan ISO maksimum pada 12.800. Selain itu, kamera ini mampu merekam video kualitas 4K, baik kecepatan normal maupun slow motion pada 120 fps.
Tak ketinggalan, fitur bokeh juga dihadirkan walaupun hanya memiliki satu lensa. Dalam hal ini, fitur serupa juga dimiliki oleh kamera depan. Selain mode portrait, kamera selfie dengan resolusi 8 MP ini memiliki mode super wide angle dengan sudut 120 derajat.
Untuk jeroannya, XA2 Plus ditenagai dengan Qualcomm Snapdragon 630 dan sistem operasi Android Oreo 8.0 yang dapat dikembangkan menjadi Android P. Bahkan, ponsel ini juga sudah disiapkan agar mendapat pembaruan Android Q.
Sejumlah kemampuan tersebut akan dilengkapi dengan deretan fitur seperti Qualcomm Quick Charge 3.0, layar yang dilapisi dengan Gorilla Glass 5, serta sidik jari di bagian belakang. Untuk varian warnanya, ponsel ini akan mendapat pilihan silver, hitam, emas, dan hijau.
XA2 Plus dijadwalkan untuk dirilis pada Agustus mendatang. Sayangnya, belum ada detail mengenai harga pastinya. Sebagai gambaran, XA2 memiliki harga di kisaran USD 449, atau sekitar Rp 6,4 juta.
Munculnya smartphone terbaru dari ini tentunya diharapkan dapat mendongkrak performa dari Sony Mobile yang sudah mundur dari sejumlah pasar, seperti Timur Tengah, Turki, dan beberapa negara di Afrika. Layanan purna jual Sony Mobile ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.
Banyak konsumen menilai Sony Mobile lamban dalam menangani masalah. Hal tersebut membuat banyak dari mereka harus menunggu berbulan-bulan untuk memperbaiki ponselnya.
Walau begitu, unit bisnis yang baru berdiri pada 2014 lalu tampaknya sudah menyiapkan senjata barunya lagi untuk terus bersaing di pasar smartphone. Perangkat tersebut diyakini adalah XZ3. Hal tersebut terlihat dari data pengujian di situs Geekbench atas nama kode H8526.
Mengacu pada nama seri pendahulunya, XZ2 punya nama sandi H81XX ~ H83XX. Jadi, kemungkinan besar kode Xperia XZ3 dimulai dari nama H84XX. Ada pun model yang nongol di Geekbench, bisa jadi adalah Xperia XZ3 Pro atau XZ3 Premium.